Pembantu Jokowi ini Jadi Tersangka, Ternyata Nasdem Sejak Awal Sudah Sebut Jaksa Agung Ada Kepentingan Politik

VAGANSA.COM - Salah satu pembantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju yakni, Johnny Plate telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) oleh Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS).

Johnny Plate adalah Menteri Komunikasi dan Informatika RI ini merupakan politisi yang menjabat sebagai Sekjen Partai Nasdem.

Penetapan Johnny Plate sebagai tersangka ini dilakukan saat posisi Jaksa Agung dijabat oleh ST Burhanuddin yang sejak awal oleh Nasdem dikatakan ada kepentingan politik.

Baca Juga: Pemilu 2024, Hanya 16 Parpol Daftarkan Bakal Caleg ke KPU Belu, Cek Partai yang Absen

Menurut Nasdem, ST Burhanuddin bukanlah dari kalangan profesional karena Burhanuddin adalah adik dari politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan TB Hasanuddin.

"Enggak ada yang profesional saat ini, semua kepentingan politik," kata Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago kepada Tempo, Kamis, 24 Oktober 2019, sehari setelah ST Burhanuddin dilantik jadi Jaksa Agung oleh Presiden Jokowi.

Menurut Irma Suryani Chaniago, semua pihak harusnya konsisten menolak bahwa Jaksa Agung berasal dari kalangan partai politik agar tidak jadi alat partai.

Baca Juga: Kanit Reskrim Polsek Tasbar Klarifikasi Pernyataan Ely Mali, Sebut Mungkin Anggota Lain

"Kemarin pada ribut jika jaksa agung dari partai atau diusung oleh partai akan jadi alat partai, sebaiknya mari kita konsisten," ujar Irma Suryani.

Sementara itu, TB Hasanuddin mengatakan adiknya ST Burhanuddin adalah seorang profesional dan tak berpolitik.

ST Burhanuddin berkarir di Kejaksaan RI hingga pernah menjadi Jaksa Agung Muda bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.

Baca Juga: 30 Bacaleg Partai Gerindra Belu Didaftarkan ke KPU, Awalde Berek; Semuanya Fighter Bukan Sekadar Pelengkap

"Profesional ya, profesional bener. Sangat-sangat profesional, tidak pernah ikut-ikutan partai politik apa pun," kata Hasanuddin kepada wartawan, Rabu 23 Oktober 2019 seperti dilansir tempo.