Wajib Simak! Lembaga Perlindungan Anak NTT Tolak Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Alasannya Rawan…

- Jumat, 10 Maret 2023 | 13:57 WIB
Wajib Simak! Lembaga Perlindungan Anak NTT Tolak Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Alasannya Rawan… (Facebook Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT)
Wajib Simak! Lembaga Perlindungan Anak NTT Tolak Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Alasannya Rawan… (Facebook Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT)

VAGANSA.COM – Kebijakan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mewajibkan aktivitas sekolah mulai jam 5 pagi (05.30 Wita) menuai protes dari sejumlah kalangan masyarakat.

Protes dan penolakan masih dilakukan meski kebijakan itu sudah dilaksanakan oleh pelajar SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 6 Kota Kupang sejak akhir Februari lalu hingga saat ini Maret 2023.

Terbaru, pernyataan tolak kebijakan datang dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Ulah Pejabat Kemenkeu, Sri Mulyani Disorot hingga Diminta Mundur

Alasannya LPA NTT tolak kebijakan sekolah jam 5 pagi salah satunya adalah membuat anak-anak (pelajar) berada dalam kondisi rawan kekerasan seksual.

"Kami secara tegas menolak kebijakan masuk sekolah jam 5.30 pagi karena tidak mewakili kepentingan terbaik anak, salah satunya membuat mereka berada dalam kondisi rawan kekerasan seksual," kata Ketua LPA NTT, Veronika Ata dikutip Antara, Jumat 10 Maret 2023.

Veronika mengemukakan, kebijakan tersebut mengharuskan anak-anak pelajar berangkat ke sekolah sebelum jam 5.30 Wita dalam kondisi hari yang masih gelap.

Baca Juga: Video Viral Ketua DPRD Luwu Tolak Jabat Tangan dengan Warga, Netizen: Perilaku Pejabat Sombong

Di sisi lain, transportasi tidak tersedia bagi sebagian besar pelajar dan banyak pelajar yang selama ini ke sekolah dengan berjalan kaki.

"Kondisi ini menempatkan anak-anak pelajar terutama perempuan rawan menjadi korban kekerasan seksual," katanya.

Artinya, lanjut Veronika, kebijakan ini bertolak belakang dengan semangat pemerintah bersama berbagai elemen mencegah dan melindungi anak-anak dari praktik kekerasan seksual.

Baca Juga: Banjir Bandang Lahat Sumatera Selatan: Rendam 3 Desa, 1 Orang Bocah Tewas dan 3000 Jiwa Terdampak

Selain itu, sebut Veronika efek lain yang merugikan anak seperti waktu istirahat terganggu membuat anak-anak mengantuk di sekolah dan tidak mengikuti proses belajar mengajar secara efektif. Para pelajar juga bisa stres dan semangat belajar menurun.

Menurut dia lagi, tidak ada korelasi disiplin dan kecerdasan anak dengan masuk sekolah jam 5.30 pagi.

Halaman:

Editor: T. Gama

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X